Sabtu, 02 Februari 2013

The Lunacy Of Duke Venomania



Sinetron!
Itulah kesan pertama saya setelah membaca novel ini.

Alkisah, seorang istri bangsawan melahirkan anak yang buruk rupa. Tidak tahan dengan kenyataan ini, perempuan itu menghabisi nyawanya sendiri. Anaknya yang buruk rupa disembunyikan dan diasuh di ruang bawah tanah, tanpa pernah diketahui oleh orang luar. Tahun-tahun berlalu, sang bangsawan menikah kembali dan memiliki putra yang tampan dan baik hati. Secara kebetulan, anak kedua ini menemukan kakaknya di ruang bawah tanah, dan mulai mengunjunginya secara rutin. Kunjungannya kemudian berkembang menjadi pelarian kecil-kecilan - membawa kakaknya keluar rumah untuk melihat-lihat dunia di malam hari.

Sang kakak kemudian berkenalan dengan seorang gadis - teman sepermainan sejak kecil adiknya. Dia memendam cinta selama bertahun-tahun, dan ketika mendengar pertunangan si gadis dan adiknya, hatinya pun hancur. Apalagi perlakukan si gadis padanya kemudian berubah 180 derajat. Didorong keputus asaan, dia menghabisi seluruh keluarga dan penghuni rumahnya. Ketika hendak menghabisi nyawanya sendiri, iblis datang padanya. Menawarkan jalan untuk memeperoleh yang diinginkannya. Orang yang mau mencintainya.

Sang kakak menjadi Tuan Tanah, Duke Sateriajis Venomania. Melupakan masa lalunya, kecuali bahwa dia mencintai seorang gadis.

Venomania mendapatkan apa yang diinginkannya. Dan berakhir karena nafsunya sendiri. Tidak menyadari bahwa orang yang dicintainya selama ini sebenarnya juga mencintainya - Kelvyn Venomania, dan bukan Sateriajis yang dirampas identitasnya.

OK.
Kurang sinetron apa iniiiiii!!

Yah, tapi dilihat dari skill penulisan, saya tertolong karena Akuno-P mengalami peningkatan yang bagus dibandingkan Aku no Musume terdahulu.

Dan mengesampingkan endingnya yang miris, kisah pembuka 7 Deadly Sins ini tidaklah jelek.
Mudah-mudahan seri berikutnya juga lancar - dan lebih banyak ilustrasinya!


JRBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar