Kamis, 04 Mei 2017

Damned Master



Dikenal juga dengan 'Shishou Series' di Jepang. Fokus kisah ini adalah pengalaman-pengalaman seram seorang mahasiswa biasa, yang hanya dikenalkan sebagai 'Aku' sepanjang cerita (setidaknya hingga novel jilid 7 dan manga jilid 5 masih seperti itu).

'Aku' berkenalan dengan 'Shishou' atau 'Guru' dalam sebuah acara kumpul-kumpul kampusnya. Tertarik dengan pengalaman 'Aku', 'Guru' mengajaknya makan malam di sebuah restoran, yang terkenal dengan 'hantu kaki pelayan perempuan' yang kerap muncul di meja dekat jendela. 'Aku' sebenarnya bukanlah orang pemberani, dia hanya sedikit lebih sensitif ketimbang orang biasa. Tapi, sejak hari itu, dia memutuskan untuk menjadi murid 'Guru'.

Kasus-kasus yang terjadi di sekitar 'Aku' dan 'Guru' kebanyakan melibatkan urban legend yang cenderung 'muda', atau kisah-kisah yang tampaknya bisa terjadi juga di sekitar kita; misalnya uang koin bekas bermain Kokkuri-san (Jelangkung kalau di Indonesia) yang terus kembali ke tangan, padahal sudah digunakan di tempat lain.

Untuk sebuah cerita horor, versi manganya tidak terlalu mengumbar gambar hanti seram atau jump-scare. Walau begitu, selama membaca ini, saya berulang kali menoleh ke belakang, memastikan tak ada apa-apa di belakang. Dan walau takut, tak bisa berhenti membalik halamannya.

Kisah-kisah di dalam seri ini bukanlah tipe yang alurnya info --> investigasi --> roh jahat diusir --> selesai. Sering kali kita hanya diberi penyelesaian yang terkesan sangat nanggung. Cara pengarang mengemasnya tidak jelek sebenarnya, Tapi jujur saja, bikin penasaran!!

Salah satu kasus yang menurut saya paling seram adalah boneka Ichimatsu yang seolah mempengaruhi orang, untuk bisa tetap eksis di dunia, karena boneka tersebut sebenarnya semacam 'tumbal' yang digunakan untuk berfoto, jauh di zaman Edo dulu, dan menurut 'Guru', seharusnya sudah 'mati', karena sejak awal memang dibuat untuk menerima semua bencana yang konon menimpa orang yang berfoto bertiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar